Rabu, 08 Februari 2012

TAUBAT DAN RAJA'


TAUBAT DAN RAJA'
A. Pengertian taubat
Yang dimaksud dengan taubat masa sekarang: meninggalkan secara langsung dosa yang sedang dilakukan. Adapun taubat masa yang akan datang: bertekad untuk tidak melakukan kembali .
Taubat ada tiga macam: Taubat umum ('Am), taubat khusus Khâsh, dan taubat paling khusus (khawwâshul khawwâsh).
Taubat umum adalah taubat dari maksiat, yaitu taubat orang-orang yang bermaksiat.
Taubat khusus adalah taubat dari taubat umum, taubat ini adalah taubatnya para Nabi terdahulu.
Taubat paling khusus adalah taubat dari perhatian terhadap selain Allah swt, ini adalah taubatnya Rasulullah saw dan Ahlul bait (sa). Jadi taubat mereka adalah kembali kepada Allah dari pandangan kepada selain Allah. Istilah taubat ini dikenal di kalangan ahli suluk.
B. Syarat-syarat taubat
1. Menyesal atas segala perbuatan dosa yang pernah dilakukan.
2. Mensucikan din dan perbuatan maksiat yang sudah dilakukan. Kerana tidak ada ertinya bertaubat jika dosa masih terus dikerjakan.
3. Bertekad dengan sungguh-sungguh bahawa tidak akan mengulanginya lagi, selama hayat dikandung badan, sampai mengucapkan selamat tinggal pada dunia yang fana ini.

Syarat diterimanya taubat yaitu:
1. Ikhlas. Artinya, taubat pelaku dosa harus ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena lainnya.
2. Menyesali dosa yang telah diperbuatnya.
3. Meninggalkan sama sekali maksiat yang telah dilakukannya.
4. Tidak mengulangi. Artinya, seorang muslim harus bertekad tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut.
5. Istighfar. Yaitu memohon ampun kepada Allah atas dosa yang dilakukan terhadap hakNya.
6. Memenuhi hak bagi orang-orang yang berhak, atau mereka melepaskan haknya tersebut.
7. Waktu diterimanya taubat itu dilakukan di saat hidupnya, sebelum tiba ajalnya. Sabda Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam : “Sesungguhnya Allah akan menerima taubat seorang hambaNya selama belum tercabut nyawanya.” (HR. At-Tirmidzi, hasan).
C. Contoh perilaku taubat
Diantara contoh dan tanda orang yang bertaubat adalah : Lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu disebabkan takut terjerumus lagi ke dalam dosa. Selain itu orang yang bertaubat akan lebih giat beramal karena merasa khawatir dosanya belum diampuni oleh Allah Swt.
D. Membiasakan taubat dalam kehidupan sehari-hari
Taubat itu dilakukan setiap kita melakukan dosa, akan tetapi tentunya dosa yang berbeda. Bahkan kita harus bertaubat kepada Allah setiap saat karena mungkin saja ada dosa yang tidak terasa kita lakukan sehingga memerlukan pembersihan atau taubat.

RAJA’
A. Pengertian raja’
1.      Pengertian raja’
            Raja’ menurut pengertian bahasa ialah mengharap.Sedangkan menurut istilah ialah sikap mengharap rida,rahmat, dan pertolongan Allah SWT , serta yakin bahwa semua itu dapat diraih .Imam Al-Gazali mengatakan bahwa raja’ adalah kegembiraan hati karena menanti harapan yang kita senangi , dan harapan yang kita nantikan itu harus disertai dengan usaha dan doa.
2.      Sifat raja’
            Optimis, yaitu penenang hati, karena yakin atas kehendak-Nya segala yang kita inginkan akan tercapai,sehingga orang akan menjadi sabar , tidak putus asa , dan  percaya pada diri sendiri (Q.S. Yusuf : 87)
            Dinamis, yaitu suatu sikap yang terus-menerus dan selalu berkembang , baik dalam berpikir, bekerja ,, bermasyarakat dan lain sebagainya (Q.S. Al-Insyirah: 71).Rasulullah SAW bersabda “bekerjalah kamu untuk duniamu , seakan-akan kamu hidup selama-lamanya.Dan bekerjalah kamu untuk akhiratmu, seakan-akan kamu akan mati esok.” (H.R. Ibnu Majah)
Adapun ciri-ciri orang yang dinamis , diantaranya :
1)      Selalu memikirkan dan meniliti alam semesta , bahwa sanya seluruh ciptaan Allah diperuntukkan bagi kepentingan hidup manusia (Q.S. Yunus101 dan Q.S. Al-Baqarah : 29
2)      Lebih berperan aktif bagi kepentingan umum daipada kepentingan pribadi (Q.S. Ali ‘Imran : 104 dan  Q.S. At-Taubah : 105 )
3)      Memiliki azas keseimbangan (Q.S. Al-Qasas : 77)
4)      Memiliki semangat dalam melakukan suatu pekerjaan dan berkarya (Q.S. Al – Insyirah : 7)
5)      Mampu mengadakan perubahan dalam tata kehidupan( Q.S. Ar-Ra’du : 11).
3.      Faktor-faktor dalam Raja’
a)      Selalu berpegang teguh kepada tali agama Allah SWT yaitu agama Islam ( Q.S. Ali ‘Imran : 1030
b)      Selalu berharap kepada Allah SWT , agar selalu diberikan kesuksesan dalam berbagai macam usaha dan mendapat rida dari-Nya (Q.S. Al –Kahfi : 11o).
c)      Selalu merasa takut kepada ancaman dan siksaan Allah SWT di hari akhirat kelak ( Q.S. Al-Baqarah : 201 ).
d)     Selalu cinta atau mahabbah kepada Allah SWT ( Q.S. Ali ‘Imran : 31)
4.      Hikmah Raja’
  1. Menciptakan prasangka baik dan membuang jauh prasangka buruk .
  2. Mengharapkan rahmat allah SWT dan tidak mudah putus asa.
  3. Menjadikan  dirinya tenang, aman , dan tidak merasa takut pada siapa pun kecuali kepada Allah SWT.
  4. Dapat meningkatkan amal saleh untuk bertemu Allah SWT.
  5. Dapat meningkatkan jiwa untuk berjuang dijalan Allah SWT
  6. Dapat meningkatkan kesadaran bahwasanya zab Allah SWT itu amat pedih sehingga harus berpacu dalam kebaikan.
  7. Dapat meningkatkan rasa syukur  atas  nikmat yang telah diterimanya.
  8. Dapat menghilangkan rasa hasud, dengki dan sombong kepada orang lain .
  9. Dapat menigkatkan perasaan halus untuk mencintai sesama manusia dan dicintainya
5.      Membiasakan diri Melakukan tobat dan Raja’
  1. Bersegeralah memohom ampunan kepada Allah Swt dari segala noda dan dosa (Q.S. Ali-Imran : 133)
  2. Lakukanlan zikir kepada Allah SWT dalam rangka bertbat kepada-Nya .Karena zikir dapat menentramkan hati seseorang , jika dilakukan dengan benar dan hanya berharap rida Allah SWT . Dalma melaksanakan zikir hendaknya seseorang selalu berprasangka baik dengan penih harap ( raja’)bahwasanya Allah SWT akan mengabulkan harapannya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

https://encrypted-tbn2.google.com/images?q=tbn:ANd9GcS5slq9SeE-5ryO6CsEvfgRxFCaiE2G924Kh_HirOdQ8raudryiEg
Masuk ke Blog